RIJALUL ANSOR Membuat Kajian Aswaja Semakin Asyik dan menarik dikalangan Pemuda
Salah satu progam unggulan serta menjadi visi dan misi utama pimpinan Anak Cabang GP Ansor Benjeng adalah menghidupkan Kegiatan Rijalul Ansor di masing masing Ranting dalam rangka Penguatan Aqidah Ahlussunnah Waljamaah Annahdiyah. Khususnya dikalangan pemuda.
Ust. Muhlisin yang hadir dikegiatan Rijalul Ansor kedungsekar menyampaikan bahwa Larangan berfatwa dan berijtihad tanpa adanya kapasitas ilmu yg memadai, untuk amannya taqlid (ikut manut saja para alim, ulama') karena dampak dari fatwa yang disampaikan oleh orang yang kapasitas ilmu agama yang kurang, akan mengakibatkan kesesatan dan pertikaian, membuat orang berubah menjadi ekstremis, fanatik dan Radikalisme. Yang memicu perpecahan, chaos, bahkan safkud dimâ’ (pertumpahan darah) " Ulasan Ust. Muda sahabat Muhlisin ketua Rijalul Ansor Benjeng".
Kegiatan Rijalul Ansor ini Menjadi penting dizaman akhir saat ini, yang berkembang cepat fatwa dan ajaran yang tidak jelas sanad sumbernya. Maka dalam rangka Penguatan dan pencerahan pengetahuan dan wawasan Ahlussunah wal jamaah An nahdziyah perlu di lestarikan kajian Aswaja dikalangan pemuda.
Dalam kesempatan ini sahabat Ludfi selaku ketua GP Ansor Benjeng menyampaikan bahwa, Rijalul Ansor yang diketuai oleh Santri Sarang, Santri Nya Mbah Maimun yaitu Ust. Muhlisin tersebut, semakin hari semakin menambah motivasi dan antusiasme pengurus Ranting GP Ansor untuk melaksanakan kegiatan MDS Rijalul Ansor. Kajian Aswaja yang disampaikan Ust. Muhlisin yang begitu santai, mudah dipahami, kekinian dan sedikit bercampur cerita dan lelucon yang membuat kegiatan Rijalul Ansor lebih banyak diminati oleh para pemuda.
Seperti halnya kegiatan Rijalul Ansor pada Minggu, 27 Oktober 2019 teragendakan di dua tempat yaitu di ranting Jogodalu dan dan Ranting kedungsekar.Ust. Muhlisin yang hadir dikegiatan Rijalul Ansor kedungsekar menyampaikan bahwa Larangan berfatwa dan berijtihad tanpa adanya kapasitas ilmu yg memadai, untuk amannya taqlid (ikut manut saja para alim, ulama') karena dampak dari fatwa yang disampaikan oleh orang yang kapasitas ilmu agama yang kurang, akan mengakibatkan kesesatan dan pertikaian, membuat orang berubah menjadi ekstremis, fanatik dan Radikalisme. Yang memicu perpecahan, chaos, bahkan safkud dimâ’ (pertumpahan darah) " Ulasan Ust. Muda sahabat Muhlisin ketua Rijalul Ansor Benjeng".