Menyongsong Pilkada Gresik, Ansor Benjeng Sepakat menjaga Marwah Organisasi
Pilkada Gresik yang akan dilaksanakan 9 Desember 2020 banyak menyita perhatian warga Gresik khususnya beberapa Ormas yang ada. NU beserta Banomnya menjadi salah satu Target sasaran kampanye politik dan setiap momentum Pilihan Politik.
Suhu politik yang semakin hari semakin memanas menjadi salah satu pertimbangan pimpinan Anak Cabang Gp. Ansor Benjeng untuk menjaga keutuhan dan kerukunan kader Ansor khususnya dikecamatan Benjeng. Bagaimana politik yang berkembang saat ini tidak sampai memberikan dampak negatif kepada organisasi, perdebatan bahkan sampai berujung perpecahan sesama kader Gp.Ansor khusunya dikecamatan Benjeng.
" Dalam kesempatan malam ini saya juga mengajak kepada seluruh Anggota untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam menyongsong Pilkada Gresik. Perbedaan pilihan itu sudah hal yang biasa dan lumrah. Secara organisasi Gp.Ansor harus tetap kita jaga Marwah dan netralitasnya, sesuai dengan Amanah yang sudah diberikan oleh para senior dan para sesepuh Ansor Benjeng. Dan ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama ". Ucap Sahabat Ludfi.
" Kader Ansor boleh saja menjadi Tim relawan atau Tim Sukses salah satu Paslon, akan tetapi harus tetap menjaga Marwah dan netralitas Organisasi, karena secara Organisasi, Ansor tidak memihak kepada salah satu Paslon, Kalau ada yang mengatakan Ansor Benjeng dukung si A atau si B itu tidak benar, karena di Benjeng sendiri kader Ansor ada yang sebagian dukung A dan ada juga yang dukung B ". Imbuhnya.
Dalam Pilkada Gresik saat ini ada Dua Kader Ansor terbaik yang maju dalam Pilkada Gresik yaitu Gus Yani dan Dr. Alif. Gus Yani juga kader Ansor sebagai bendahara Umum PW Ansor Jatim, Dr. Alif juga kader Ansor sebagai Bendahara Umum PC Ansor Gresik. Sehingga prinsip kader Ansor pilih kader Ansor tentunya menjadi kebebasan sesuai dengan hati nurani masing-masing karena dalam kedua Paslon sama sama terdapat kader Ansor.
Siapapun yang terpilih yang menang tetaplah Kader Ansor.