SEMAKIN MENDALAMI, SEMAKIN MENCINTAI (ASWAJA)
oleh : Priyo Felass
Pernah dulu satu waktu saya ngobrol bersama teman sekantor, secara penampilan dia sangat mudah dikenali, dengan jidat gosong , jenggot panjang dan celana cingkrangnya...
Cerita berlanjut ketika dia memulai menanyakan amaliyah-amaliyah NU yang dianggapnya bid'ah. Tidak sesuai dengan ajaran nabi, bahkan kata dia nabi pun tidak pernah melakukannya. saya paham model orang seperti ini akan sangat susah menerima walau sudah dijelaskan, mereka cenderung bersikap keras, kaku dalam agama bahkan fikiran mereka akan sulit mencerna sesuatu Ilmu karena mereka memiliki keyakinan yang dianggapnya paling benar sendiri.
Memiliki keyakinan sendiri itu baik, menjadi tidak baik jika memaksakan orang lain mengikuti ajaran mereka, ataupun membid'ah -bid'ahkan ajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman mereka.tanpa mau belajar mencari tahu dasar- dasarnya, Bahkan menganggap sesat apa yang tidak sejalan dengannya dan berpendapat percuma tertolak semua amalannya. padahal semua tau, diterima tidaknya adalah hak preogratif Allah.. kita semua hanya manusia biasa yang tidak luput dari dosa dan kesalahan.
"Satu hal yang perlu pean tau mas.." jawabku sembari menyeruput kopi yang baru diantar bibi, Dia hanya mengisyaratkan dengan mengangkat alis. Kulanjutkan bicaraku..
"Semua santri-santri NU terbiasa menerima ilmu yang memiliki sanad dari kyai2nya yang nyambung sampai rosulullah mas.." dia hanya diam namun wajahnya terus memperhatikan..
"Kapan-kapan ikut aku ngaji mas.. di Kiayi2 NU.. disana sampeyan bisa bertanya sampai benar- benar sampeyan yakin. nanti disana akan saya perkenalkan Aliran Aswaja, yang saat ini lagi dikagumi oleh negara-negara didunia. Diadopsi di negara-negara timur tengah. Yang terbukti mampu menjaga Nusantara dari paham2 radikalisme dsb.."
Saya sendiri sebenarnya bukanlah orang yang sejak kecil mengenal NU, Saya jatuh cinta pada NU saat saya sendiri juga diajak datang menghadiri pengajian - pengajian NU dipondok. semakin lama saya mendalami, semakin dalam saya mencintai,
"bahkan mas, jangankan yang sesama islam, berbeda agama aja tetap mengayomi, dan menjujung tinggi toleransi. Banser aja ikut menjaga gereja, indahnya negeri kita jika semua warga negara nya bisa saling mengamankan dan menyamankan..
Seperti perkataan Imam Ali As .
" Mereka yang buakan saudaramu dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan"
Dan pada akhirnya diapun setuju dan bersemangat ikut datang di pengajian NU. Akhir kalimat saya merangkul pundaknya.
"suatu saat mas..kita jaga bersama-sama negara kita ini dengan ajaran ahlussunah wal jamaah.."