Filosofi Unik dibalik Logo Konferancab Ansor Benjeng
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Benjeng setelah melaksanakan PKD langsung tancap Gas melaksanakan Konferancab sebagai bentuk ketaatan periodesasi Organisasi yang harus dilaksanakan. Karena masa Bakti yang sudah habis yaitu masa bakti kepengurusan tahun 2019 - 2021.
"Masa Khidmat Kami sudah selesai, berdasarkan SK yang kami terima berakhir pada tanggal 12 Februari 2021. Sesuai dengan Aturan Organisasi sebelum masa khidmat selesai itu harus melaksanakan Konferancab. Dan InsyaAllah akan kami laksanakan pada tanggal 31 Januari 2021 bertepatan dengan Harlah NU ". Ucap Sahabat Ludfi Ketua PAC.
Sebagai langkah awal yang sudah dilakukan adalah membentuk susunan kepanitiaan. Dan menetapkan Logo Resmi Konferancab yang diambil dari para Pemenang Lomba Logo yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya.
Filosofi dibalik Logo Konferancab Ansor Benjeng tersebut adalah yang pertama Lambang Nogo Puspo, ini Merupakan icon kota Gresik yang juga merupakan gapura Kota Gresik. Dalam Filosofi Jawa Naga Bermakna kemakmuran dan Penjaga. Hal ini dimaksudkan dengan harapan Gerakan Pemuda Ansor mampu mewujudkan kemakmuran Anggotanya dan Menjadi Penjaga NKRI dan Ahlussunah wal jamaah Annahdiyah yang Istiqomah.
Yang kedua adalah logo Ansor dan Kobaran Api, ini bermakna bahwa Anggota Gerakan Pemuda Ansor akan tetap dan selalu semangat dalam berkhidmat untuk NU dan semangat itu akan terus berkobar dan berapi api seperti halnya Obor yang menyala nyala dan menerangi orang disekitar nya.
yang ketiga adalah Simbol Aliran Air, ini bermakna sebagai salah satu icon Benjeng yang dikenal setiap tahun nya adalah Banjir akibat luapan kali Lamong, hal ini menjadi sindiran buat keseriusan pemerintah selama ini dalam menuntaskan masalah Banjir khususnya di kecamatan Benjeng, selain itu juga menjadi simbol kepedulian dan saling berbagi antar sesama. hal ini diwujudkan oleh ABDI Ansor Benjeng Peduli yang selalu hadir ditengah musibah Banjir yang terjadi dikecamatan Benjeng.
Selanjutnya adalah gambar tiga gelang bergandengan, ini bermakna kekompakan dan kebersamaan kader gerakan pemuda Ansor yang selalu bergandengan tangan, satu Komando Ansor maju satu Barisan.
Yang terakhir adalah identitas nama kegiatan dan Pimpinan Anak cabang Gerakan pemuda Ansor Kecamatan Benjeng.