Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konferancab : Ansor Benjeng Komitmen Kebersamaan dan Kerukunan

konferancab ansor benjeng
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) merupakan ormas kepemudaan Islam terbesar di Indonesia. Namun demikian, sebagai Banom dari sebuah organsasi induk, keberadaan GP Ansor menjadi bagian integral dari Nahdlatul Ulama (NU) yang gerakannya bertujuan untuk mengorganisir para pemuda Indonesia yang beragama Islam menjadi kader NU yang handal, di satu sisi sebagai kepemudaan Ansor, GP Ansor mempunyai kemandirian dan keleluasaan dalam mengaktualisasikan visi, misi, program, dan kegiatannya. Akan tetapi di sisi lain sebagai salah satu Banom NU, GP Ansor memiliki keterikatan batin, kultural, dan kewajiban moral untuk tunduk pada ketentuan organisasi NU.

Karena itu, dengan posisi yang begitu unik tersebut, GP Ansor tidak saja dituntut selalu peka dan cermat dalam membaca situasi internal NU, akan tetapi juga dapat merespon situasi eksternal. Ini berarti sikap, program, dan kebijakan yang diambil Pimpinan Sahabat Lutfi tidak hanya dapat berdampak bagi dirinya dalam mendukung pencapaian cita-cita yang dikehendaki Nahdlatul Ulama, akan tetapi juga berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

Pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor Pac Benjeng Sahabat Lutfi tersebut telah membawa hasil yang menggembirakan Tandas Man kim. Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Memang, seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan pandemi covid_19 jadinya kegiatan di Pac GP Ansor Benjeng sangat berkurang, adanya kondisi sekarang terkena PSBB tentu saja Ketua PAC Gp Ansor Sahabat Lutfi juga turut menjaga aturan pemerintah agar dapat berjalan dinamis dan konstruktif melalui wacana progam yang tidak terperangkap ke dalam kegiatan di ke ansoran benjeng, menurut aku (man kim) sahabat lutfi bisa menjaga keseimbangan antara kekuatan-kekuatan pemuda yang sangat penting, artinya bagi proses pertumbuhan demokrasi. Karena tanpa sikap yang berimbang, sulit ditemukan kejernihan dan kearifan dalam menyikapi suatu kejayaan pemuda Ansor. Bagi GP Ansor, perubahan dinamis dalam sistem demokrasi yang menjadi tuntutan global di negeri ini harus mengalami akulturasi dengan nilai-nilai kebudayaan nasional.

Untuk mengakhiri krisis kronis multidimensi, serta untuk membangun negeri yang demokratis, adil dan beradab, tidak ada pilihan lain kecuali kita seluruh warga bangsa untuk bersatu padu mengulurkan tangan. 

Dalam Konteks Konferancab Benjeng tentu sudah menjadi makanan Ringan buat Kader Ansor dalam Kontestasi Demokrasi. Saling berkompetisi dalam rangka saling mengusung Bakal Calon Kandidat ketua PAC Benjeng itu sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Karena Kader Ansor sudah sangat memahami arti sebuah perbedaan dan keberagaman.

" Sudah tidak jaman nya lagi terjadi perselisihan, saling Sewot, Gak Wawo Karo sak konco hanya gara-gara perbedaan pilihan ". Ucap Man Kim